Sabtu, 24 Oktober 2009

Membuat AJP pada Deceasy Accounting

Membuat Bagan Perkiraan pada DecEasy Accounting 4

Membuat File Perusahaan Baru di DecEasy Accounting

Menjurnal dengan DecEasy Accounting 4

Ayat Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa




untuk mendownload silahkan klik filenya
thanx
Rekomendasi untuk kelas 1DD02

Sabtu, 17 Oktober 2009

Laboratorium Akuntansi Dasar Universitas Gunadarma

Sekilas Tentang Laboratorium Akuntansi Dasar Universitas Gunadarma

Lab akuntansi dasar adalah lab penunjang mata kuliah dan lab untuk mata kuliah tersendiri bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah pengantar akuntansi 1, pengantar akuntansi komputer dan praktek dan perangkat lunak akuntansi.
Lab ini berada di kampus E jalan akses UI kelapa dua depok tepatnya di gedung E412. Lab ini mempunyai fasilitas ruangan yang cukup besar, dilengkapi dengan 4 AC. Dalam proses belajar mengajar Lab ini menggunakan computer yang cukup memadai dengan software deceasy accounting (DEA).
Setiap hari Lab ini menyelenggarakan praktikum selama 5 shift, 1 shift itu 2 jam. Praktikum dimulai dari jam 07.30 sampai dengan jam 18.30. Di Lab ini mahasiswa di bimbing oleh para asisten.
Lab ini dikepalai oleh Bapak Widada, S.E., M.M., Praktikum dilakukan secara tertib dan lancar.

Asisten lab Akuntansi Dasar


Stiady Chilla

Senin, 12 Oktober 2009

Pengertian Bank

Menurut kasmir (2002 : 23) dalam Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan BANK adalah “ Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.”
Pengertian bank menurut PSAK Nomor 31 dalam Standar Akuntansi Keuangan (1999 : 31.1) adalah “Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak-pihak yanh memerlukan dana, serta lembaga yang berfungsi memperlancar lalu-lintas pembayaran.”
Dari pengertian di atas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan.
Menurut Kasmir (2002 : 24) aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari masyarakat luas yang di dunia perbankan dikenal dengan istilah kegiatan funding. Pengertian menghimpun dana maksudnya adalah mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas. Pembelian dana dari masyarakat ini dilakukan oleh bank dengan cara memasang berbagai strategi agar masyarakat mau menanamkan dananya dalam bentuk simpanan. Jenis simpanan yang dapat dipilih oleh masyarakat adalah seperti giro, tabungan, sertifikat deposito dan deposito berjangka. Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak perbankan memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan kepada si penyimpan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga, bagi hasil, hadiah, pelayanan atau balas jasa lainnya.
Setelah memperoleh dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat, maka oleh perbankan dana tersebut diputarkan kembali atau dijualkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan istilah kredit ( lending ).
Disamping itu, perbankan juga melakukan kegiatan jasa-jasa pendukung lainnya. Jasa-jasa ini diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana, baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan simpanan dan kredit maupun tidak berhubungan secara langsung. Jasa-jasa perbankan lainnya antara lain meliputi :
 Jasa Pemindahan Uang (Transfer)
 Jasa Penagihan (Inkaso)
 Jasa Kliring (Clearing)
 Jasa Penjualan Mata Uang Asing (Valas)
 Jasa Safe Deposit Box
 Traveler Cheque
 Bank Card
 Bank Draft
 Letter of Credit (L/C)
 Bank Garansi dan Referensi Bank
 Serta jasa bank lainnya
Kelengkapan dari jasa yang sangat tergantung dari kemampuan bank masing-masing. Dengan kata lain semakin mampu bank tersebut, maka semakin banyak beragam produk yang ditawarkan. Kemampuan bank dapat dilihat dari segi permodalan, manajemen serta fasilitas yang dimilikinya.

Sabtu, 10 Oktober 2009

Analisis Fundamental

Analisis Fundamental adalah analisis kesehatan atas laporan KEuangan perusahaan dan menilai apakah harga pasar saham suatu perusahaan dibawah harga wajarnya (undervalued) atau diatas harga wajarnya (overvalued)

Setelah kita menganalisis secara fundamental kita akan menganalisis saham dan menilai nilai wajar saham PT Unilever Indonesia Tbk.
1. Model Nilai Buku (Book Value Model)

Total Assets – Total Liability – Prefered Stock
Po = ----------------------------------------------------------
Number of Share of Common Stock Outstanding

2. Model Nilai Sekarang (Present Value Model)

g = ( 1 – Payout Ratio ) x ROE


Do ( 1 + g )
Ke = -------------------------------- + g
P


Do ( 1 + g )
Po = -----------------
( k – g )

3. Pendekatan PER ( Price Earning Ratio Approach )

P = PER Industri x Firm Expected Earning Per Share (EPS)

Stochastic Oscillator

Stochastic Oscillator
Metode stochastics atau stochastic oscillator diperkenalkan oleh George Lane (President of Investment Educators, Inc, Watseka, IL) berdasarkan pada observasi bahwa jika harga mengalami kenaikan maka harga penutupan akan cenderung berada pada batas atas dari range (kisaran) harga. Demikian juga sebaliknya pada saat downtrend, maka harga akan ditutup dekat dengan batas bawah dari kisaran harga.
Dalam stochastic terdapat dua garis, yatu %K dan garis %D. Kedua garis tersebut akan bergerak dalam skala 0-100. Garis %K merupakan garis yang lebih cepat sedangkan garis %D merupakan trend utamanya. Untuk mempermudah interpretasi indikator ini, umumnya garis %K digambarkan dengan garis solid, sedangkan %D digambarkan dengan garis titik-titik.
Selain sinyal beli dan sinyal jual terdapat beberapa informasi yang bisa diperoleh dari grafik stochastic oscillator antara lain :
1. Divergence
Divergance adalah perbedaan antara harga saham dengan stochastic dalam stochastic divergence sangat jarang terjadi.
2. Crossovers
Crossovers adalah perpotongan antara kedua garis stochastic yaitu perpotongan garis %K dan %D yang sering disebut sinyal beli atau sinyal jual. Umumnya garis %K memotong garis %D sebelum garis %D berubah arah. Crossovers seperti ini merupakan normal crossovers. Tetapi menurut George Lane sinyal stochastic yang paling kuat akan muncul pada saat garis %K memotong garis %D setelah garis %D berubah arah. Dengan demikian garis %K akan memotong garis %D dari sebelah kanan (right hand crossovers).
3. The hinge
The hinge adalah adanya perlambatan dalam kedua garis stochastic yang merupakan indikasi adanya pembalikan arah (reversal) pada pola perdagangan berikutnya.
4. Warning
Warning muncul pada saat garis %K mengalami kenaikan dan tiba-tiba turun dengan tajam. Jika pristiwa ini terjadi dalam grafik stochastic bisa diramalkan akan terjadi pembalikan arah (reversal) dalam satu atau dua hari.
5. %K reaching an extreme
Pada saat kondisi garis %K mencapai level ekstrim, baik 0 maupun 100 atau mendekatinya (umumnya sekitar 20%) akan terjadi pembalikan arah (reversal).
6. Failure
Pada saat market dibawah, failure terjadi jika garis %K memotong garis %D keatas dan berbalik arah kebawah selama beberapa hari tetapi tetap diatas garis %D. Hal ini merupakan suatu tes, jika berhasil maka trend baru itu akan terus berlanjut.

Sulistiawan, Dedhy dan Liliana. 2007. Analisis Teknikal Modern Pada Perdagangan Sekuritas. Yogyakarta : Penerbit Andi.

kLasifikasi Analisis Teknikal

Klasifikasi Analisis teknikal
Analisis teknikal dapat dibagi menjadi 2 kategori yaitu analisis teknikal klasik dan analisis teknikal modern.

1. Analisis Teknikal Klasik
Pengguna analisis ini disebut chartist. Penggunanya percaya bahwa trend dan sinyal transaksi suatu saham dapat diperoleh berdasarkan bentuk dan pola tertentu dari grafik saham. Dasar pengambilan keputusan dalam penggunaan analisis teknikal klasik ini biasanya ditentukan oleh judgment dan interpretasi penggunanya terhadap suatu grafik (subjektif).
Dalam analisis teknikal klasik yang perlu diperhatikan dan dipelajari yaitu mengenai pola-pola grafik, dimana pergerakan harga saham diidentifikasi dengan pola-pola grafik tertentu. Pola grafik tersebut terbagi menjadi dua yaitu reversal pattern (pembalikan) dan continuation pattern (lanjutan).

2 Analisis Teknikal Modern
Pengguna analisis ini disebut technician. Penggunanya percaya bahwa trend dan sinyal transaksi suatu saham dapat diperoleh berdasarkan pola grafik yang ditentukan karena perhitungan kuantitatif bukan bukan imajenasi subyektif terhadap suatu grafik dan diprogram secara otomatis melalui komputer.
Macam-macam indicator dalam analisis teknikal modern :
• Trend Following Indicators
Trend Following Indikator terkadang disebut juga dengan lagging indicator. Lagging indicator adalah suatu indikator atau metode analisis dalam metastock yang terlambat dalam memberikan sinyal beli dan sinyal jual. Contohnya Moving Average Divergence Convergence (MACD), Moving Average, Directional Movement System, Accumulation/ Ditribution, On Balance Volume, dan lain-lain.
• Oscillator Indicator
Indicator yang mengindentifikasikan titik-titik balik yang dapat terjadi pada suatu saham. Indikator ini merupakan leading indicator. Leading indicator adalah suatu indikator atau metode analisis yang terdapat dalam metastock yang memberikan sinyal jual dan sinyal beli sebelum terjadi kenaikan dan penurunan harga. Indikator ini dikembangkan oleh George C. Lane pada akhir 1950-an. Contohnya Stochastic Oscillator, Williams %R, Rate of Change dan lain-lain.
• Miscellanus Indicator
Indikator yang memberikan indikasi-indikasi khusus mengenai psikologi massa, misalnya Advance/Decline Index, Bullish Consensus, New Low Index.

Sejarah Analisis Teknikal

Sejarah analisis teknikal diawali pada akhir abad 19 awal abad 20 ketika Charles Henry Dow, bapak analisis teknikal mengeluarkan beberapa panduan prediksi harga dengan menggunakan informasi yang tersimpan pada pergerakan harga saham dimasa lalu. Pada tahun 1979 Charles Henry Dow pertama kali menjadi reporter majalah finansial di New York Amerika Serikat. Setelah bekerja beberapa tahun menjadi reporter, pada tahun 1882 bersama dengan Edward D Jones mendirikan majalah sendiri. Pada tahun 1884 Charles Henry Dow memperkenalkan indeks bursa saham yang pertama Railroad Average (indeks kereta api). Disebut itu karena sebagian besar saham perusahaan kereta api. Pada tahun 1896 dia menerbitkan indeks baru yang disebut Industrial Average yang terdiri dari saham yang paling spekulatif di bursa. Indeks inilah yang kemudian dikenal dengan nama Dow Jones Industrial Average (DJIA).
Selama berada di New York itulah Charles Henry Dow menerbitkan beberapa pedoman melakukan analisis terhadap pergerakan harga saham. Pedoman tersebut kemudian dikenal sebagai Dow Theory yang merupakan landasan pertama bagi analisis teknikal.
Teori ini mengatakan bahwa ”mayoritas saham bergerak sejalan dengan bursa secara keseluruhan.” Jika bursa bergerak naik, mayoritas saham akan bergerak naik juga, dan sebaliknya jika bursa bergerak turun maka mayoritas saham juga bergerak turun juga.
Prinsip yang terkandung dari Teori Dow tersebut adalah :
1. The Average Discount Everything
Prinsip ini mengatakan bahwa ”segala sesuatu yang mempengaruhi pergerakan di pasar sudah tercermin di Average pasar atau indeks pasar.”
2. The Market Has Three Trends
• Primary Trend (Major Trend)
Trend yang berjangka waktu 1 tahun sampai dengan 2 tahun atau lebih
• Secondary Trend
Trend yang berjangka waktu 3 minggu sampai dengan 6 bulan atau lebih. Trend ini disebut juga korelasi, karena trend ini menunjukan sinyal akan terjadinya perubahan.
• Minor trend (trend jangka pendek)
Trend yang berjangka waktu 1 minggu sampai dengan 3 minggu..
3. Major Trends Have Three Phases
• Tahap akumulasi, tahap ini pelaku pasar yang menerima informasi lebih dahulu atau pelaku pasar yang menerima informasi bersifat privat melakukan pembelian.
• Uptrend phase yaitu tahap dimana para pelaku pasar yang menggunakan analisis teknikal mulai mengikuti karena adanya trend harga yang terbentuk dipasar.
• Tahap dimana trend yang terbentuk diketahui publik dan para pelaku pasar yang melakukan pembelian mulai melepas posisi yang dibuat ditahap akumulasi untuk merealisasi keuntungan.
4. The Average Must Confirm Each Other
Charles Henry Dow memperkenalkan dua buah indeks yaitu Railroad average dan Industrial Average. Dia yakin bahwa terbentuknya satu trend harus dikonfirmasi oleh dua buah indeks tersebut.
5. Volume Must Confirm the Trend
Volume transaksi yang ada dipasar mengkonfirmasi terjadinya trend. Jika terjadi trend naik maka harga naik volume penjualan juga naik dan sebaliknya.
6. A Trend is Assumsed to be In Effect Until It Gives Difine Signal that It Has Reverse
Satu trend tertentu dianggap masih berlangsung terus sampai dengan terdapat tanda atau sinyal bahwa trend tersebut akan berubah.

Analisis Teknikal Saham

Analisis teknikal adalah analisis sekuritas dengan menggunakan grafik harga saham dan volume saham historis untuk memprediksi pergerakan harga saham dimasa yang akan datang.
Alexander Elder (”Trading For A living”) ”Analisis teknikal adalah studi psikologis massa, sebagian ilmiah sebagian adalah seni.”
Jhon Murphy (”Technician Analysis For Financial Market”) ”Analisis teknikal adalah studi tentang perilaku pasar yang digambarkan melalui grafik untuk memprediksi kecenderungan (trend) harga saham yang akan datang.”
Stuart Frost (”Technician Analysis For Financial Market”) ”Analisis teknikal adalah studi tentang gerak saham yang mencakup volume atau hal lain yang luas.”
Analisis teknikal tidak mencoba untuk menjelaskan mengapa harga bergerak seperti yang akan terjadi. Tujuan dari analisis teknikal adalah memperhitungkan permintaan (demand) dan penawaran (supply) dari sebuah saham, sehingga dapat diprediksi. Analisis teknikal berusaha untuk mendeteksi perilaku pasar yang dapat diidentifikasi karena pernah terjadi sebelumnya. Analisis teknikal adalah studi tentang perilaku pasar itu sendiri, sehingga nilai intrinsik saham adalah tidak relevan.
Analisis teknikal mempelajari saham dan bursa dengan berdasarkan pola permintaan (demand) dan penawaran (supply), para pengguna analisis teknikal menggunakan grafik riwayat harga dan volume transaksi untuk memprediksi pergerakan harga saham selanjutnya. Secara sederhana analisis teknikal mempelajari harga dengan menggunakan grafik sebagai media utamanya
Dasar Pemikiran Analisis Teknikal
1. Market Price Discounts Everything
Dalam prinsip ini pengguna analisis percaya bahwa ”semua peristiwa bisa berpengaruh terhadap terhadap harga saham”. contohnya : faktor fundamental, ekonomi, politik, sosial dan keamanan.
2. Price Moves In Trend
Prinsip ini mengatakan bahwa ”harga akan tetap bergerak dalam suatu trend.”
3. History Repeats It Self
Prinsip ini mengatakan bahwa ”data historis dapat digunakan untuk memprediksi harga saham di masa mendatang.”

Sejarah Analisis Teknikal

Analisis teknikal adalah analisis sekuritas dengan menggunakan grafik harga saham dan volume saham historis untuk memprediksi pergerakan harga saham dimasa yang akan datang.
Alexander Elder (”Trading For A living”) ”Analisis teknikal adalah studi psikologis massa, sebagian ilmiah sebagian adalah seni.”
Jhon Murphy (”Technician Analysis For Financial Market”) ”Analisis teknikal adalah studi tentang perilaku pasar yang digambarkan melalui grafik untuk memprediksi kecenderungan (trend) harga saham yang akan datang.”
Stuart Frost (”Technician Analysis For Financial Market”) ”Analisis teknikal adalah studi tentang gerak saham yang mencakup volume atau hal lain yang luas.”
Analisis teknikal tidak mencoba untuk menjelaskan mengapa harga bergerak seperti yang akan terjadi. Tujuan dari analisis teknikal adalah memperhitungkan permintaan (demand) dan penawaran (supply) dari sebuah saham, sehingga dapat diprediksi. Analisis teknikal berusaha untuk mendeteksi perilaku pasar yang dapat diidentifikasi karena pernah terjadi sebelumnya. Analisis teknikal adalah studi tentang perilaku pasar itu sendiri, sehingga nilai intrinsik saham adalah tidak relevan.
Analisis teknikal mempelajari saham dan bursa dengan berdasarkan pola permintaan (demand) dan penawaran (supply), para pengguna analisis teknikal menggunakan grafik riwayat harga dan volume transaksi untuk memprediksi pergerakan harga saham selanjutnya. Secara sederhana analisis teknikal mempelajari harga dengan menggunakan grafik sebagai media utamanya
Dasar Pemikiran Analisis Teknikal
1. Market Price Discounts Everything
Dalam prinsip ini pengguna analisis percaya bahwa ”semua peristiwa bisa berpengaruh terhadap terhadap harga saham”. contohnya : faktor fundamental, ekonomi, politik, sosial dan keamanan.
2. Price Moves In Trend
Prinsip ini mengatakan bahwa ”harga akan tetap bergerak dalam suatu trend.”
3. History Repeats It Self
Prinsip ini mengatakan bahwa ”data historis dapat digunakan untuk memprediksi harga saham di masa mendatang.”

Trend Line

Trendline atau garis trend adalah suatu garis yang menandakan arah suatu pergerakan harga saham.
Berdasarkan dari segi lamanya suatu garis trend terbentuk, trend dapat diklasifikasikan kedalam :
1. Major trend
Major trend atau long term trend pada umumnya mempunyai tenggang waktu selama 1 tahun sampai dengan 2 tahun atau lebih.
2. Intermediate trend
Intermediate trend atau medium trend pada umumnya mempunyai tenggang waktu selama 3 minggu sampai 6 bulan atau lebih.
3. Minor trend
Minor trend atau short trend umumnya mempunyai masa tenggang waktu selama 2 sampai 3 minggu.

Grafik Analisis Teknikal

Price charts atau grafik harga adalah suatu kumpulan harga dalam suatu time frame yang diilustrasikan dalam suatu garis. Grafik merupakan alat utama yang dipakai dalam mengevaluasi pergerakan suatu harga saham dengan pendekatan analisis teknikal.
Secara umum peranan fungsi chart dalam mengevaluasi suatu harga saham adalah sebagai berikut :
1. Grafik digunakan untuk melihat pergerakan harga suatu saham di masa lampau dan dimasa mendatang
2. Grafik terkadang digunakan sebagai alat yang cukup penting bagi para fundamentalis.
3. Grafik dapat digunakan sebagai patokan / timing untuk memasuki pasar.
4. Chart dapat digunakan sebagai alat untuk money management (contoh : stop loss order)
5. Chart dapat mencerminkan / menggambarkan perilaku para pelaku pasar pada suatu harga saham.
Secara umum terdapat 3 jenis grafik yang sering digunakan oleh para users analisis teknikal yaitu :


1. line chart (close only)
Pada grafik bentuk line chart bentuk garis yang terjadi hanya menghubungkan harga penutupan saham di bursa.

2. Bar Chart
Pada prinsipnya bar chart sama dengan line chart hanya saja bar chart lebih lengkap dari line chart. Bar chart menunjukan harga pembukaan (open), harga penutupan (close), harga tertinggi (high) dan harga terendah (low). Garis disebelah kiri merupakan harga pembukaan, garis disebelah kanan merupakan garis penutupan sedangkan garis paling atas merupakan titik tertinggi dan garis paling bawah merupakan harga terendah.

3. Candlestick
Candlestick adalah metode yang dikembangkan oleh Homma Munahesa pada abad ke 16 di Jepang. Sedangkan orang yang mempopulerkan grafik candlestick di dunia barat yaitu Steven Nison. Grafik candlestick menampilkan harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan

4. Point & Figure
Point & figure chart berbeda dengan penggambaran grafik lainnya karena tidak digambarkan dengan waktu tetapi dengan jumlah perdagangan dalam suatu kisaran harga tertentu. Grafik point & figure terdiri dari serangkaian ”O” yang menggambarkan harga turun dan ”X” yang menggambarkan harga naik.
Karena fluktuasi harga umumnya digambarkan sebagai fungsi waktu, maka grafik jangka panjangnya digambarkan dengan jumlah O dan X yang banyak demikian juga sebaliknya.

Keuntungan Dan Kerugian Investasi Saham

Pada dasarnya ada dua keuntungan yang didapatkan investor dalam investasi saham
1. Deviden
Deviden adalah pembagian keuntungan yang diberikan oleh perusahaan kepada para pemegang saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan.
2. Capital Gain
Capital gain adalah selisih harga beli dengan harga jual.

Selain keuntungan terdapat kerugian dalam investasi saham
1. Tidak mendapat deviden
Tidak selamanya perusahaan menghasilkan laba oleh karena itu jika perusahaan mengalami kerugian maka investor tidak mendapat deviden.

2. Capital Loss
Capital loss adalah harga beli lebih tinggi dari harga jual.
3. Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi
Jika perusahaan bangkrut maka akan berdampak langsung pada pemegang sahamnya.
4. Saham di delist dari bursa (delisting)
Ini terjadi jika kinerja perusahaan yang buruk.
5. Saham di suspend
Ini terjadi jika suatu saham diberhentikan perdagangannya oleh otoritas bursa.

Instrumen Pasar Modal

1. Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa adalah bukti kepemilikan atau penyertaan modal pada suatu perusahaan.
2. Right Issue
Right issue merupakan hak bagi pemodal membeli saham baru yang dikeluarkan oleh emiten.
3. Obligasi
Obligasi adalah surat pengakuan hutang dari emiten yang diberikan kepada investor.
4. Obligasi Konversi
Obligasi konversi adalah obligasi yang dapat ditukar dengan saham.
5. Waran
Waran adalah hak membeli saham pada waktu dan harga yang ditentukan.

Pasar Modal

1. Pasar modal adalah tempat bertemunya pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang menyediakan dana sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek
2. Pasar modal adalah media yang mempertemukan permintaan dan penawaran modal.
3. ”Pasar Modal yaitu sebagai suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.” (UU Pasar Modal No.8 1995)
4. “Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri.” (Fakhruddin 2004 hal 1)

Risiko Investasi

Risiko investasi adalah kemungkinan hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Adapun jenis-jenis resiko dalam investasi:
1. Risiko sistematis (resiko pasar)
Risiko sistematis adalah risiko yang terjadi karena perubahan pasar secara keseluruhan dan terjadi karena kejadian di luar perusahaan. Risiko ini tidak bisa didiversifikasi atau dikurangi. Misalnya resiko inflasi, resiko tingkat suku bunga, resiko nilai tukar mata uang.
2. Risiko non sistematis
Risiko non sistematis adalah risiko yang terjadi karena kondisi mikro perusahaan itu sendiri. Risiko ini dapat dikurangi atau dapat didiversifikasi dengan cara membentuk portofolio

Prinsip-Prinsip Investasi

1. High risk high return dan low risk low return adalah prinsip yang mengatakan bahwa semakin beresiko investasi seseorang semakin tinggi pendapatan yang akan diterima dimasa yang akan datang dan sebaliknya.
2. Diversification (diverse low risk) adalah prinsip yang mengatakan bahwa penganekaragaman dalam investasi akan membuat resiko investasi berkurang.
3. Long term stability (long term low risk) adalah prinsip yang mengatakan bahwa investasi yang berjangka waktu panjang beresiko rendah.
4. Liquidity (liquid high risk) adalah prinsip yang mengatakan bahwa semakin likuid investasi tersebut, semakin besar risiko yang melekat.

Jenis-Jenis Investasi

1. Real Assets yaitu penanaman dana dalam bentuk aktiva berwujud seperti mobil, rumah, emas, mesin dan tanah.
2. Financial Assets yaitu penanaman dana dalam bentuk instrumen keuangan seperti saham dan obligasi.

Investasi

1. Investasi adalah pengorbanan dana pada saat ini, yang diharapkan dapat menghasilkan tambahan nilai (value added) dimasa depan dimana nilai tambah tersebut merupakan kompensasi terhadap jangka waktu dana, tingkat inflasi dan ketidakpastian.
2. “Investasi adalah penanaman sumber daya yang mendapatkan hasil dimasa yang akan datang.” (Suad Husnan, 2000 hal 11)
3. Investasi adalah pengorbanan dana yang ditanamkan saat ini dengan ekspektasi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dimasa yang akan datang.

Jumat, 09 Oktober 2009

Profile Penulis


Saya lahir di Jakarta pada tanggal 14 Juni 1988 dengan jenis kelamin laki-laki dan diberi nama pada waktu itu STIADY CHILLA, Saya anak sulung dari 4 bersaudara. Dari saya lahir hingga dewasa kini saya betempat tinggal di daerah cikini Jakata Pusat…..
Latar Belakang pendidikan saya, saya Sekolah Dasar di SDN Kenari 03 di daerah Kramat Raya, SMP di SMPN 1 cikini, dan SMA di SMA4 Gambir. Sekarang saya masih duduk di semester 7 Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Gunadarma.

8 Kantor Akuntan Publik (KAP) di Bekukan Mentri Keuangan

From : Waspada Online

JAKARTA - Menteri Keuangan menetapkan sanksi pembekuan atas izin usaha atas 8 Akuntan Publik (AP) dan Kantor Akuntan Publik (KAP). Atas dasar peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008.

Sebagian dari mereka terkena sanksi karena belum mematuhi Standar Auditing (SA) - Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).

Demikian siaran pers yang diterbitkan Departemen Keuangan. Delapan KAP yang dibekukan tersebut, yakni AP Drs. Basyiruddin Nur dinyatakan belum memenuhi standar atas laporan keuangan konsolidasi PT Datascrip dan anak perusahaannya di tahun buku 2007.

AP Drs. Hans Burhanuddin Makarao dibekukan selama 3 bulan lantaran yang dibekukan belum memenuhi Standar Auditing (SA), Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) atas laporan keuangan klien mereka. Ia yang menangani laporan keuangan PT Samcon di tahun buku 2008. Laporan kedua AP ini dinilai Depkau berpotensi mempengaruhi laporan auditor independen.

AP Drs. Dadi Muchidin, KAP Drs. Dadi Muchidin, KAP Matias Zakaria, KAP Drs.Soejono, KAP Drs. Abdul Azis B, dan KAP Drs. M. Isjwara.

Sebab lain yang menjadikan beberapa AP dan KAP dicabut izinnya oleh Menkeu adalah tidak menyampaikan laporan tahunan KAP tahun takwin. Ini terjadi pada KAP Drs. Dadi Muchidin, yang tidak menyampaikan laporan tahunan KAP tahun takwin 2008.

Alasan serupa juga terjadi pada KAP Matias Zakaria yang tidak menyampaikan laporan tahunan KAP tahun takwin 2007 dan 2008. Tidak melapornya KAP atas tahun takwin, dengan jangka waktu yang lebih lama, terjadi pada KAP Drs. Soejono, yaitu sejak 2005-2008.

KAP lain yang terkena saksi karena tidak menyampaikan laporan tahunan KAP tahun takwin adalah KAP Drs. Abdul Azis B., KAP Drs. M. Isjwara, dan KAP Drs. M. Isjwara. Para KAP ini dicabut izin pembekuan selama 3 bulan, setelah sebelumnya dikenakan peringatan sebanyak 3 kali dalam jangka waktu 48 bulan terakhir dan sampai saat ini.


Komentar saya atas berita tersebut :
Ke 8 KAP tersebut wajar dibekukan izin nya oleh mentri keuangan sri mulyani karena standar auditing berkenaan dengan criteria atau ukuran mutu kinerja tindakan prosedur audit dengan tujuan yang hendak dicapai melalui penggunaan prosedur audit tersebut.
Standar auditing mencakup mutu professional auditor independent dan pertimbangan yang digunakan dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporan keuangan.
Jadi jika sebuah KAP tidak memenuhi standar auditing maka KAP tersebut bias disebut Tidak Professional dalam melaksanakan prosedur audit dalam sebuah prusahaan sedangkan auditor merupakan seorang yang harus professional dalam bidang pemeriksaan akuntansi.

Etika Auditor Dalam Menerima Bingkisan (Bingkisan Hari Raya) Dari Klien

Auditor Tidak diperbolehkan untuk menerima parsel atau bingkisan dari klien karena dapat mengganggu independensi auditor terhadap laporan auditnya. Jika Auditor menerima bingkisan tersebut berarti auditor tersebut melanggar Kode Etik Akuntan Indonesia..
Pernyataan etika profesi Nomor 1 tentang INTEGRITAS, OBJEKTIVITAS dan INDEPENDENSI.
Independensi sendiri adalah sikap yang diharapkan dari seorang akuntan public untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam melaksanakan tugasnya, yang bertentangan dengan prinsip integritas dan objektivitas.
Dalam Pernyataan etika profesi Nomor 1 point 7 di petunjk pelaksanaan sudah disebutkan secara jelas bahwa :
“Akuntan publik, suami atau istrinya dan saudara sedarah-semenda sampai dengan garis kedua tidak boleh menerima barang dan jasa dari klien yang dapat mengancam independensinya, yang diberikan dengan syarat yang tidak wajar, yang tidak lazim dalam kehidupan sosial.”

Sabtu, 03 Oktober 2009

No terminal Praktikum ACL

Achmad Rian Ardiansyah 21206094 B63
Adies Sepria Humam 20206012 B49
Adimas Setyono Putro 20206014 E45
Ahmad Faisal 20206047 4EB04 F25
Akhmad Irsyaddurrakhman M 20206057 B39
Amalina Putri Eliasari 20206069 B05
Andry Andrean Alviadi 20206096 A01
Annisa Dwi Sulistyorini 20206119 F05
Ayu Rara Amelia 21206203 G03
Dedi Sulaeman 20206215 F26
Dimas Dwi Aji Santoso 20206257 G24
Elis Lisnawati 20206299 A51
Erisya Kusumasari 20206313 E17
Ernawati 20206316 B28
Errol Airlangga 20206319 B27
Evi Nuraya Lumbantoruan 21206134 A53
Fachriza 20206331 B38
Fransiscus Aditya 20206382 B58
Giri Gumilang 20206397 G25
Ike Maristia Dewi 20206462 F39
Inda Ayu Lestari 20206468 F24
Kusuma Jati Aji Perkasa 20206538 E38
Melati Kusumawati 20206607 F18
Mia Ayu Wijuastuti 20206615 B46
Mulyani 20206659 B67
Nella Kumalasari 20206672 G26
Nuri Melati 20206706 B31
Nuryanti 20206711 B72
Rati Christina 20206774 F56
Renal Kandijo 21206165 F08
Ridho Wismadi 20206817 E28
Riska Mulyawati 20206841 G14
Riyan Rizky 20206851 A09
Saputra Agung T 20206880 A49
Sarmi Jawanti S. 20206889 A24
Sri Rejeki Budi Lestari 20206935 F57
Stiady Chilla 20206941 F23