Jumat, 12 Februari 2010

Biaya

2.1.4 Pengertian Biaya
Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan atas kegiatan usaha yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan usaha pada periode yang akan datang. Tujuan usaha pada umumnya adalah untuk memperoleh laba optimal sesuai dengan kemampuan usaha, oleh karena itu untuk mencapai laba optimal tersebut perlu disusun perencanaan laba agar kemampuan yang dimiliki usaha dapat dikerahkan secara terkoordinir dalam mencapai tujuan tersebut.
Laba usaha merupakan selisih antara penghasilan penjualan diatas biaya dalam periode akuntansi tertentu, oleh karena itu perencanaan laba untuk periode akuntansi tertentu, oleh karena itu perencanaan laba untuk periode akuntansi tertentu akan berhubungan dengan perencanaan atas penghasilan penjualan dan atas biaya pada periode akuntansi yang bersangkutan.
Break Even Point dan analisa hubungan biaya – volume – laba merupakan teknik perencanaan laba dalam jangka pendek dengan mendasarkan analisanya pada variabilitas penghasilan penjualan maupun biaya terhadap volume kegiatan sehingga teknik-teknik tersebut akan dapat digunakan dengan baik sebagai alat perencanaan laba dalam jangka pendek.
Sebelum membahas mengenai analisa Break Even Point, maka penulis terlebih dahulu akan memebahas mengenai pengertian biaya.
Pengertian biaya menurut Hans & Mowen (tahun 2000, hal 38) :
“Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk barang dan jasa yang diharapkan membawa keuntungan masa ini dan masa yang akan dating untuk organisasi”.
Sedangkan menurut Mulyadi (tahun 2003, hal 4) :
“biaya adalah kas sumber daya yang telah atau akan dikorbankan untuk mewujudkan tujuan tertentu”.
2.1.5 Klasifikasi Biaya
Atas dasar pengaruh perubahan volume terhadap biaya, biaya dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :
1. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap konstan, tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktifitas sampai dengan tingkat tertentu
Menurut Sofyan Syafri Harahap ( tahun 2001, hal 210 ) Biaya Tetap adalah :
“Biaya yang jumlahnya tidak dipengaruhi oleh volume kegiatan dan biaya operasi atau biaya ini merupakan biaya yang harus dikeluarkan”.
Contoh biaya tetap adalah : biaya overhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi dan umum tetap.
2. Biaya Variabel
Biaya Variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding atau professional dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas. Semakin tinggi volume kegiatan maka secara professional semakin tinggi pula total biaya variable, dan begitupun sebaliknya. Seperti yang dikemukakan oleh Sofyan Syafri Harahap (tahun 2001, hal 210) Biaya Variabel adalah : “biaya yang jumlahnya tergantung pada volume kegiatan produksi”.
Contoh biaya variable misalnya : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variable, biaya pemasaran variable, dan biaya administrasi variable.

3. Biaya Semi Variabel
Biaya semi Variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan atau aktifitas tetapi tingkat perubahannya tidak professional atau sebanding. Contoh : biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, biaya listrik, biaya telepon.

0 comments:

Posting Komentar