Rabu, 31 Maret 2010

Sistem Pembayaran d Indonesia

SISTEM PEMBAYARAN DI INDONESIA

:: Apa Itu Sistem Pembayaran (SP)?
Apa itu SP? SP adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga, dan mekanisme yang dipakai untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi. Lantas, apa saja komponen dari SP? Sudah barang tentu harus ada alat pembayaran, ada mekanisme kliring hingga penyelesaian akhir (settlement). Nah, selain itu juga ada komponen lain seperti lembaga yang terlibat dalam menyelenggarakan sistem pembayaran. Termasuk dalam hal ini adalah bank, lembaga keuangan selain bank, lembaga bukan bank penyelenggara transfer dana, perusahaan switching bahkan hingga bank sentral (lihat Perkembangan).
:: Evolusi Alat Pembayaran
Alat pembayaran boleh dibilang berkembang sangat pesat dan maju. Kalau kita menengok kebelakang yakni awal mula alat pembayaran itu dikenal, sistem barter antarbarang yang diperjualbelikan adalah kelaziman di era pra moderen. Dalam perkembangannya, mulai dikenal satuan tertentu yang memiliki nilai pembayaran yang lebih dikenal dengan uang. Hingga saat ini uang masih menjadi salah satu alat pembayaran utama yang berlaku di masyarakat. Selanjutnya alat pembayaran terus berkembang dari alat pembayaran tunai (cash based) ke alat pembayaran nontunai (non cash) seperti alat pembayaran berbasis kertas (paper based), misalnya, cek dan bilyet giro. Selain itu dikenal juga alat pembayaran paperless seperti transfer dana elektronik dan alat pembayaran memakai kartu (card-based) (ATM, Kartu Kredit, Kartu Debit dan Kartu Prabayar).
:: Alat Pembayaran Tunai
Alat pembayaran tunai lebih banyak memakai uang kartal (uang kertas dan logam). Uang kartal masih memainkan peran penting khususnya untuk transaksi bernilai kecil. Dalam masyarakat moderen seperti sekarang ini, pemakaian alat pembayaran tunai seperti uang kartal memang cenderung lebih kecil dibanding uang giral. Pada tahun 2005, perbandingan uang kartal terhadap jumlah uang beredar sebesar 43,3 persen.
Namun patut diketahui bahwa pemakaian uang kartal memiliki kendala dalam hal efisiensi. Hal itu bisa terjadi karena biaya pengadaan dan pengelolaan (cash handling) terbilang mahal. Hal itu belum lagi memperhitungkan inefisiensi dalam waktu pembayaran. Misalnya, ketika Anda menunggu melakukan pembayaran di loket pembayaran yang relatif memakan waktu cukup lama karena antrian yang panjang. Sementara itu, bila melakukan transaksi dalam jumlah besar juga mengundang risiko seperti pencurian, perampokan dan pemalsuan uang.
Menyadari ketidak-nyamanan dan inefisien memakai uang kartal, BI berinisiatif dan akan terus mendorong untuk membangun masyarakat yang terbiasa memakai alat pembayaran nontunai atau Less Cash Society (LCS).
:: Alat Pembayaran Nontunai
Alat pembayaran nontunai sudah berkembang dan semakin lazim dipakai masyarakat. Kenyataan ini memperlihatkan kepada kita bahwa jasa pembayaran nontunai yang dilakukan bank maupun lembaga selain bank (LSB), baik dalam proses pengiriman dana, penyelenggara kliring maupun sistem penyelesaian akhir (settlement) sudah tersedia dan dapat berlangsung di Indonesia. Transaksi pembayaran nontunai dengan nilai besar diselenggarakan Bank Indonesia melalui sistem BI-RTGS (Real Time Gross Settlement) dan Sistem Kliring. Sebagai informasi, sistem BI-RTGS adalah muara seluruh penyelesaian transaksi keuangan di Indonesia.
Bisa dibayangkan, hampir 95 persen transaksi keuangan nasional bernilai besar dan bersifat mendesak (urgent) seperti transaksi di Pasar Uang AntarBank (PUAB), transaksi di bursa saham, transaksi pemerintah, transaksi valuta asing (valas) serta settlement hasil kliring dilakukan melalui sistem BI-RTGS. Pada tahun 2005, BI-RTGS melakukan transaksi sedikitnya Rp82,8 triliun per hari. Sedangkan transaksi nontunai dengan alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) nilai transaksinya hanya Rp4,7 triliun per hari yang dilakukan bank atau LSB.
Melihat pentingnya peran BI-RTGS dalam sistem pembayaran nasional, sudah barang tentu harus dijaga kontinuitas dan stabilitasnya. Bila sesaat saja sistem BI-RTGS ini ngadat atau mengalami gangguan jelas akan sangat menganggu kelancaran dan stabilitas sistem keuangan di dalam negeri. Hal itu belum memperhitungkan dampak material dan nonmaterial dari macetnya sistem BI-RTGS tadi. Untuk itulah BI sangat peduli menjaga stabilitas BI-RTGS yang dikategorikan sebagai Systemically Important Payment System (SIPS). SIPS adalah sistem yang memproses transaksi pembayaran bernilai besar dan bersifat mendesak (urgent).Adalah wajar saja apabila Bank Indonesia sangat peduli menjaga kestabilan SIPS dengan mengelola risiko, desain, kehandalan teknologi, jaringan pendukung dan aturan main dalam SIPS. Selain SIPS dikenal pula System Wide Important Payment System (SWIPS), yaitu sistem yang digunakan oleh masyarakat luas. Sistem Kliring dan APMK termasuk dalam kategori SWIPS ini. BI juga peduli dengan SWIPS karena sifat sistem yang digunakan secara luas oleh masyarakat. Apabila terjadi gangguan maka kepentingan masyarakat untuk melakukan pembayaran akan terganggu pula, termasuk kepercayaan terhadap sistem dan alat-alat pembayaran yang diproses dalam sistem.
Perlu diketahui bahwa BI bukan semata peduli akan terciptanya efisiensi dalam sistem pembayaran, tapi juga kesetaraan akses hingga ke urusan perlindungan konsumen. Yang dimaksud terciptanya sistem pembayaran, itu artinya memberi kemudahan bagi pengguna untuk memilih metode pembayaran yang dapat diakses ke seluruh wilayah dengan biaya serendah mungkin. Sementara yang dimaksud dengan kesetaraan akses, BI akan memperhatikan penerapan asas kesetaraan dalam penyelenggaraan sistem pembayaran. Sedangkan aspek perlindungan konsumen dimaksudkan penyelenggara wajib mengadopsi asas-asas perlindungan konsumen secara wajar dalam penyelenggaraan sistemnya.

www.bi.go.id

Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD)

Pengantar DFD

DFD merupakan salah satu komponen dalam serangkaian pembuatan perancangan sebuah sistem komputerisasi. DFD menggambarkan aliran data dari sumber pemberi data (input) ke penerima data (output). Aliran data itu perlu diketahui agar si pembuat sistem tahu persis kapan sebuah data harus disimpan, kapan harus ditanggapi (proses), dan kapan harus didistribusikan ke bagian lain.





Komponen-komponen DFD

Komponen-komponen DFD terdiri atas :

Terminator Proses Alur Data Penyimpan Data (data store)

Gambar 1. Komponen-komponen DFD

(1). Terminator

Terminator dapat disebut juga ‘Kesatuan Luar,’ yaitu suatu unit kerja/ jabatan, atau sejenisnya yang berada di luar sistem tetapi memberi andil atas pemberian atau penerimaan data dari sistem secara langsung. Terminator dapat pula disebut dengan ‘Sumber Pemberi Data (input),’ maupun ‘Tujuan Pemberian Data (output).’

Pemberi data dan penerima data yang dimaksud adalah pihak yang sangat dekat dan memiliki hubungan langsung dengan sistem. Adapun pihak luar yang berhubungan dengan pihak luar lainnya tidak boleh digambarkan. Misalkan, dalam pengisian KRS, mahasiswa berhubungan dengan sistem. Orang tua berhubungan dengan mahasiswa, tetapi tidak berhubungan dengan sistem, karenanya, kesatuan luar ‘orang tua’, tidak boleh digambarkan.



Gambar 2. Contoh Hubungan Terminator yang Salah

(2). Proses

Proses adalah suatu tindakan yang akan diambil terhadap data yang masuk. Karena proses adalah tindakan, maka proses berisi kata kerja, Proses diberikan identifikasi (nomor) agar mempermudah sekuen untuk diagram detilnya.



Gambar 3. Contoh Proses

(3). Alur Data

Alur data menggambarkan data yang mengalir dari terminator ke proses atau dari proses ke proses lainnya. Data yang dibawa oleh alur data harus disebutkan dan diletakkan di atas lambang alur data dan bila alur data digambar panjang, sebaiknya penulisan data mendekati lambang anak panahnya.





Gambar 4. Contoh Alur Data Searah dan Dua Arah

Data yang menempati alur data dapat berupa elemen data tunggal, maupun kumpulan elemen data. Misalkan, pada kumpulan elemen data : ‘Jawaban Ujian’, dapat ditulis secara lengkap dengan menyebutkan setiap elemen data yang ada di sana, yaitu : ‘Lembar Jawaban’, dan ‘Naskah Soal’.

(4). Penyimpan Data (Data Store)

Data yang akan disimpan perlu ditempatkan ke satu tempat penyimpanan data. Data yang disimpan dapat berupa data manual maupun data digital. Untuk data digital, penyimpan data tersebut kelak akan dijadikan file data di komputer. Alur data yang anak panahnya menuju penyimpan data, kegiatannya adalah ‘menulis/ merekam’ data, sehingga isi file data akan berubah karenanya. Sedangkan alur data yang anak panahnya menuju ke proses dari penyimpan data, kegiatannya adalah ‘membaca’ data, sehingga isi file data tidak akan berubah karenanya.

Penyimpan data harus diberi nama, misalkan data yang berisi biodata mahasiswa diberi nama ‘MAHASISWA’.


Gambar 5. Menulis dan Membaca data di Penyimpan Data

LEVELISASI DFD

DFD digambarkan secara bertingkat, dari tingkat yang global berturut-turut hingga tingkat yang sangat detil. Tingkat yang global (umum) disebut dengan ‘Diagram Konteks’ atau ‘Context Diagram’. Ini termasuk level 0.

Selanjutnya, dari diagram konteks, prosesnya dijabarkan lebih rinci lagi di ‘Diagram Nol’ atau ‘Zero Diagram.’ Ini disebut level 1. Pada diagram nol ini yang berkembang hanya proses dan alur data yang menghubungkan proses-prosesnya, sedangkan jumlah terminator dan alur data yang masuk atau keluar dari terminator, tetap.

Bila, masih dirasakan perlu memerinci proses berikutnya, maka diagram selanjutnya disebut dengan ‘Diagram Detil’ atau ‘Diagram primitif.’ Ini disebut dengan level 2. Dalam diagram detil, yang digambar cukup proses (nomor berapa) yang perlu didetilkan saja, selain itu (proses lainnya, atau terminatornya) tidak perlu digambarkan.

Bila masih dapat lebih didetilkan lagi, maka level 3, dan seterusnya bisa dibuat.

Contoh Kasus

Di sebuah tempat penyewaan Video Compact Disk (VCD), masih dilakukan pencatatan manual untuk Penyewaan dan pengembalian VCD oleh Penyewa. Dalam kasus ini, akan dirancang sistem komputerisasi Penyewaan (saja) VCD tersebut.

Analisis

1. Pihak-pihak yang terkait :
a. Penyewa;
b. Pemilik usaha;
c. Petugas.

Petugas berada di dalam sistem (yang menjalankan sistem), sehingga tidak perlu digambarkan. Dari sini, terdapat 2 terminator, yaitu a dan b.

1.a. Penyewa

Data apa saja yang akan diberikan oleh Penyewa kepada sistem, dan data apa saja yang diberikan sistem kepada penyewa ?. Analisis ini bertujuan untuk menentukan data apa saja yang akan mengalir di alur data dari terminator Penyewa ke sistem (proses), dan sebaliknya.

1.a.1. Penyewa Baru
Penyewa baru (di kasus ini) harus membuat Kartu Anggota terlebih dulu. Pembuatan Kartu Anggota tidak dipungut biaya tetapi si Penyewa harus menunjukkan identitas diri (contoh : KTP).

Petugas akan mencatat identitas Penyewa, membuatkan Kartu Anggota, dan bersama dengan KTP tersebut diserahkan kembali ke Penyewa.



Proses manual bahwa KTP tersebut dikembalikan ke Penyewa tidak harus digambarkan di dalam arus data.

1.a.2. Prosedur Penyewaan oleh Penyewa

Penyewa yang akan meminjam film dipersilakan mencari sendiri filmnya, namun, bila mereka enggan mencarinya (tidak ketemu), mereka dapat langsung bertanya ke petugas. Petugas akan mengecek data film yang dicari dan akan dipinjam tersebut ke file di komputer. Hasil pengecekan itu diinformasikan kepada Penyewa.

Bila film dicari ada dan mereka mau meminjamnya, maka si Penyewa harus menyerahkan Kartu Anggotanya (di lapangan, bisa saja hanya dengan menyebutkan identitasnya saja), dan uang sewanya.

Adakalanya, petugas yang tidak yakin akan keanggotaan si Penyewa, dia melakukan cek keanggotaan ke file komputer. Bila ternyata data keanggotaannya tidak ada, maka si Petugas akan melakukan penolakan (pembatalan transaksi).

Bila benar anggota, maka Petugas akan mencatat data film yang dipinjam si Penyewa tersebut (transaksi) dan akan menyerahkan kembali Kartu Anggota dan film yang akan dipinjam tersebut ke Penyewa.



[Film | Informasi Penolakan] bisa ditulis : Film, Informasi Penolakan.

1.b. Pemilik Usaha (disingkat dengan Pemilik).

Apa saja data yang dibutuhkan oleh pemilik atas sistem, dan data apa saja yang diberikan oleh pemilik kepada sistem, perlu di analisis. Analisis ini akan menghasilkan alur data apa saja yang mengalir dari Terminator ke sistem dan sebaliknya.

Pada kasus ini, dicontohkan bahwa Pemilik hanya butuh laporan keuangan harian.



Dari analisis di atas, dapat dirancang DFD konteksnya :




Gambar 6. DFD Konteks Kasus di Atas

“Aplikasi Peminjaman” yang tergambar di atas bisa saja ditulis secara detil, misalkan Bukti Keanggotaan, Uang Sewa, dan Daftar Film yang akan Disewa. “Identitas” boleh saja ditulis [KTP|SIM].

Sekali lagi, yang mengalir adalah data yang akan mempegaruhi proses komputerisasi, sedangkan untuk proses manualnya tidak perlu digambarkan. Misalkan, sewaktu akan meminjam film, Penyewa menyerahkan Kartu Anggota dan sewaktu menerima film, Kartu Anggota tersebut dikembalikan. Hal itu tidak perlu digambarkan.

2. Pembuatan Diagram Nol (Level 1)

Diagram Nol adalah pengembangan proses yang lebih mendetil dari proses (sistem) yang ada di konteksnya. Jadi, jumlah terminator dan alur data yang masuk dan keluar dari terminator harus tetap.

2.1. Proses Pembuatan Kartu Anggota

Lihat poin 1.a.1. di atas. Gambar DFD-nya :


Gambar 7. Penggalan Diagram Nol

2.2. Proses Penyewaan VCD

Lihat poin 1.a.2. di atas. DFD-nya akan digambarkan sebagai :

Gambar 8. Penggalan Diagram Nol

2.3. Proses Permintaan Informasi Keberadaan Film
Gambar 9. Penggalan Diagram Nol

2.4. Gambar DFD Zero (level 1) Lengkapnya


Gambar 10. DFD Level 1 Kasus di Atas

Beberapa catatan tambahan :

(1) Pembuatan rancangan DFD harus sesuai dengan prosedur yang berlaku di tempat penelitian (jadi harus ada pembahasan mengenai prosedur yang berlaku, dan prosedur tersebut bukan penguji yang menentukan);
(2) Penggambaran DFD hendaknya dibuat sebaik mungkin (mudah ditelusuri, dan tidak rumit, misalkan dengan tidak adanya alur data yang bersilangan).
(3) Bila akan terjadi persilangan alur di penyimpan data, maka penyimpan data tersebut dapat digambar kembali dan diberi tanda ‘*’ yang menandakan bahwa penyimpan data tersebut sama dengan nama penyimpan data sebelumnya (copy).
(4) Tanda ‘*’ di nomor proses berarti proses tersebut tidak perlu didetilkan lagi.

3. Pembuatan Diagram Detil (level 2)

Diagram detil perlu digambarkan bila masih ada suatu proses yang bisa dirinci lebih lanjut. Di sini dimisalkan penggambaran dari proses 1.0 (Pembuatan Kartu Anggota).



Gambar 11. Diagram 1.0 Level 2

Gambar 12. Diagram 2.0 Level 2

Selasa, 30 Maret 2010

Cara Mempercepat Koneksi Internet | Mozilla Hack :

Cara Mempercepat Koneksi Internet | Mozilla Hack :

1. Buka Mozilla.

2. Ketikan di addres bar "about:config" (tanpa tanda petik).

3. Scroll mouse anda kebawah dan cari "network.http.max-connections", double klik dan masukan nilai "64".

4. Cari "network.http.max-connections-per-server", double klik dan masukan nilai "21".

5. Cari 'network.http.max-persistent-connections-per-server", double klik dan masukan nilai "8".

6. Doube klik pada "network.http.pipelining " menjadi "true".

7. Cari "network.http.pipelining.maxrequests", double klik dan masukan nilai "100".

8. Double klik pada "network.http.proxy.pipelining" menjadi "true".

9. Langkah terakhir, klik kanan di mana saja pilih :

New >> integrar >> lalu tulis "nglayout.initialpaint.delay" (tanpa tanda petik". Kemudian masukan nilai "0".

Close Mozilla kamu, kemudian buka lagi dan bandingkan kecepatannya sebelum kamu melakukan setting tadi.

Jumat, 26 Maret 2010

7 Ciri-Ciri Orang Sok Tau

7 Ciri 'Sok Tahu'

eramuslim - 'Sok tahu' pada dasarnya adalah "merasa sudah cukup berpengetahuan" padahal sebenarnya kurang tahu. Masalahnya, orang yang sok tahu biasanya tidak menyadarinya. Lantas, bagaimana kita tahu bahwa kita 'sok tahu'? Mari kita mengambil hikmah dari Al-Qur'an. Ada beberapa ciri 'sok tahu' yang bisa kita dapatkan bila kita menggunakan perspektif surat al-'Alaq.

1. Enggan Membaca
Ketika disuruh malaikat Jibril, "Bacalah!", Rasulullah Saw. menjawab, "Aku tidak bisa membaca." Lalu malaikat Jibril menyampaikan lima ayat pertama yang memotivasi beliau untuk optimis. Adapun orang yang 'sok tahu' pesimis akan kemampuannya. Sebelum berusaha semaksimal mungkin, ia lebih dulu berdalih, "Ngapain baca-baca teori. Mahamin aja sulitnya minta ampun. Yang penting prakteknya 'kan?" Padahal, Allah pencipta kita itu Maha Pemurah. Ia mengajarkan kepada kita apa saja yang tidak kita ketahui.

Disisi lain, ada pula orang Islam yang terlalu optimis dengan pengetahuannya, sehingga enggan memperdalam. Katanya, misalnya, "Ngapain baca-baca Qur'an lagi. Toh udah khatam 7 kali. Mending buat kegiatan lain aja." Padahal, Al-Qur'an adalah sumber dari segala sumber ilmu, sumber 'cahaya' yang tiada habis-habisnya menerangi kehidupan dunia. Katanya, misalnya lagi, "Ngapain belajar ilmu agama lagi, toh sejak SD hingga tamat kuliah udah diajarin terus." Padahal, 'ilmu agama' adalah ilmu kehidupan dunia-akhirat.

2. Enggan Menulis
Orang yang sok tahu terlalu mengandalkan kemampuannya dalam mengingat-ingat dan menghafal pengetahuan atau ilmu yang diperolehnya. Ia enggan mencatat. "Ngerepotin," katanya. Seolah-olah, otaknya adalah almari baja yang isinya takkan hilang. Padahal, sifat lupa merupakan bagian dari ciri manusia. Orang yang sok tahu enggan mencatat setiap membaca, menyimak khutbah, kuliah, ceramah, dan sebagainya. Padahal, Allah telah mengajarkan penggunaan pena kepada manusia.

Di sisi lain, ada pula orang yang kurang mampu menghafal dan mengingat-ingat pengetahuan yang diperolehnya, tapi ia merasa terlalu bodoh untuk mampu menulis. "Susah," katanya. Padahal, merasa terlalu bodoh itu jangan-jangan pertanda kemalasan. Emang sih, kalo nulis buat orang lain, kita perlu ketrampilan tersendiri. Tapi, bila nulis buat diri sendiri, bukankah kita gak bakal kesulitan nulis 'sesuka hati'? Apa susahnya nulis di buku harian, misalnya, "Tentang ciri sok tahu, lihat al-'Alaq!"?

3. Membanggakan Keluasan Pengetahuan
Orang yang sok tahu membanggakan kepintarannya dengan memamerkan betapa ia banyak membaca, banyak menulis, banyak mendengar, banyak berceramah, dan sebagainya tanpa menyadari bahwa pengetahuan yang ia peroleh itu semuanya berasal dari Allah. Ia mengira, prestasi yang berupa luasnya pengetahuannya ia peroleh berkat kerja kerasnya saja. Padahal, terwujudnya pengetahuan itu pun semuanya atas kehendak-Allah.

Mungkin ia suka meminjam atau membeli buku sebanyak-banyaknya, tetapi membacanya hanya sepintas lalu atau malah hanya memajangnya. Ia merasa punya cukup banyak wawasan tentang banyak hal. Ia tidak merasa terdorong untuk menjadi ahli di bidang tertentu. Kalau ia menjadi muballigh 'tukang fatwa', semua pertanyaan ia jawab sendiri langsung walau di luar keahliannya. Ia mungkin bisa menulis atau berbicara sebanyak-banyaknya di banyak bidang, tetapi kurang memperhitungkan kualitasnya.

4. Merendahkan Orang Lain Yang Tidak Sepaham
Bagi orang Islam yang sok tahu, siapa saja yang bertentangan dengan pendapatnya, segera saja ia menuduh mereka telah melakukan bid'ah, sesat, meremehkan agama, dan sebagainya. Bahkan, misalnya, sampai-sampai ia melarang orang-orang lain melakukan amal yang caranya lain walau mereka punya dalil tersendiri. Ia menjadikan dirinya sebagai "Yang Maha Tahu", terlalu yakin bahwa pasti pandangan dirinyalah satu-satunya yang benar, sedangkan pandangan yang lain pasti salah. Padahal, Allah Swt berfirman: "Janganlah kamu menganggap diri kamu suci; Dia lebih tahu siapa yang memelihara diri dari kejahatan." (an-Najm [53]: 32)

Muslim yang sok tahu cenderung menganggap kesalahan kecil sebagai dosa besar dan menjadikan dosa itu identik dengan kesesatan dan kekafiran! Lalu atas dasar itu dengan gampangnya ia mengeluarkan 'vonis hukuman mati'. Padahal, dalam sebuah hadits shahih dari Usamah bin Zaid dikabarkan, "Barangsiapa mengucapkan laa ilaaha illallaah, maka ia telah Islam dan terpelihara jiwa dan hartanya. Andaikan ia mengucapkannya lantaran takut atau hendak berlindung dari tajamnya pedang, maka hak perhitungannya ada pada Allah. Sedang bagi kita cukuplah dengan yang lahiriah."

5. Menutup Telinga dan Membuang Muka Bila Mendengar Pendapat Lain
Orang yang sok tahu tidak memberi peluang untuk berdiskusi dengan orang lain. Kalau toh ia memasuki forum diskusi di suatu situs, misalnya, ia melakukannya bukan untuk mempertimbangkan pendapat yang berbeda dengan pandangan yang selama ini ia anut, melainkan untuk mengumandangkan pendapatnya sendiri. Ia hanya melihat selayang pandang gagasan orang-orang lain, lalu menyerang mereka bila berlainan dengannya. Ia tidak mau tahu bagaimana mereka berhujjah (berargumentasi).

Di samping itu, orang yang sok tahu itu bersikap fanatik pada pendapat golongannya sendiri. Seolah-olah ia berseru, "Adalah hak kami untuk berbicara dan adalah kewajiban kalian untuk mendengarkan. Hak kami menetapkan, kewajiban kalian mengikuti kami. Pendapat kami semuanya benar, pendapat kalian banyak salahnya." Orang yang terlalu fanatik itu tidak mengakui jalan tengah. Ia menyalahgunakan aksioma, "Yang haq adalah haq, yang bathil adalah bathil."

6. Suka Menyatakan Pendapat Tanpa Dasar Yang Kuat
Muslim yang sok tahu gemar menyampaikan pendapatnya dengan mengatasnamakan Islam tanpa memeriksa kuat-lemahnya dasar-dasarnya. Ia suka berkata, "Menurut Islam begini.... Islam sudah jelas melarang begitu...." dan sebagainya, padahal yang ia ucapkan sesungguhnya hanyalah, "Menurut saya begini.... Saya melarang keras engkau begitu...." dan seterusnya. Kalau toh ia berkata, "Menurut saya bla bla bla....", ia hanya mengemukakan opini pribadinya belaka tanpa disertai dalil yang kuat, baik dalil naqli maupun aqli.

7. Suka Berdebat Kusir
Jika pendapatnya dikritik orang lain, orang yang sok tahu itu berusaha keras mempertahankan pandangannya dan balas menyerang balik pengkritiknya. Ia enggan mencari celah-celah kelemahan di dalam pendapatnya sendiri ataupun sisi-sisi kelebihan lawan diskusinya. Sebaliknya, ia tekun mencari-cari kekurangan lawan debatnya dan menonjol-nonjolkan kekuatan pendapatnya. Dengan kata lain, setiap berdiskusi ia bertujuan memenangkan perdebatan, bukan mencari kebenaran.

Demikianlah beberapa ciri orang yang sok tahu menurut surat al-'Alaq dalam pemahamanku. Dengan mengenali ciri-ciri tersebut, semoga kita masing-masing dapat melakukan introspeksi dan memperbaiki diri sehingga kita tidak menjadi orang yang sok tahu. Aamien.

Aisha Chuang

Rabu, 24 Maret 2010

Arti Teman

Pernah ada anak lelaki dengan watak buruk. Ayahnya memberi sekantung penuh paku, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap kali dia kehilangan kesabarannya atau berselisih paham dengan orang lain.
Hari pertama dia memaku 37 batang di pagar. Pada minggu-minggu berikutnya dia belajar untuk menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari.
Dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri daripada memaku di pagar.
Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku sebatang paku pun dan dengan gembira disampaikannya hal itu kepada ayahnya. Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap hari bila dia berhasil manahan diri/bersabar.
Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada ayahnya bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar. Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata : “Anakku, kamu sudah berlaku baik, tetapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada dipagar. Pagar ini tidak akan kembali seperti semula.” Kalau kamu berselisih paham atau bertengkar dengan orang lain, hal itu selalu meninggalkan luka seperti pada pagar.
Kau bisa menusukkan pisau di punggung orang dan mencabutnya kembali, tetapi akan meninggalkan luka. Tak peduli berapa kali kau meminta maaf/menyesal, lukanya tinggal. Luka melalui ucapan sama perihnya seperti luka fisik.
Kawan-kawan adalah perhiasan yang langka.
Mereka membuatmu tertawa dan memberimu semangat.
Mereka bersedia mendengarkan jika itu kau perlukan, mereka menunjang dan membuka hatimu.
Tunjukkanlah kepada teman-temanmu betapa kau menyukai mereka.

Minggu, 21 Maret 2010

The Big Four Auditor Di Dunia

The Big Four Auditor di Dunia
PricewaterhouseCoopers
Deloitte Touche Tohmatsu
Ernst & Young
KPMG

Sabtu, 20 Maret 2010

Mempercepat Browsing Melalui Regedit

klik run dan ketikan regedit

masuk ke HKEY_LOCAL_MACHINE

pilih SYSTEM...

klik current control set

klik services

klik TCPIP

klik Service Provider..

ubah informasi berikut :
DNS Priority = 7d0
host priority = 1F4
Local Priority = 1F3
netbpriority = 7d1

menjadi
DNS Priority = 1
host priority = 1
Local Priority = 1
netbpriority = 1

yng di ganti adalah valuenya

Kamis, 18 Maret 2010

Pajak PPN

Sebagaimana kita ketahui, fihak yang dikenakan kewajiban untuk memungut Pajak Pertambahan Nilai (disingkat PPN) adalah Pengusaha Kena Pajak (disingkat PKP). PKP diwajibkan untuk memungut PPN ketika melakukan penjualan barang atau jasa. Bagi PKP, PPN yang dipungut ini disebut Pajak Keluaran (biasa disingkat PK). Sebaliknya, ketika PKP membeli barang atau jasa, PKP mungkin juga dipungut PPN oleh suplier atau penyedia jasanya. PPN yang dibayar ketika membeli barang atau jasa ini disebut sebagai Pajak Masukan (biasa disingkat PM).
Nah, dalam satu bulan, seluruh pajak keluaran dikurangi dengan seluruh pajak masukan. Jika selisihnya positif di mana PK lebih besar dari PM, PKP harus menyetorkan jumlah tersebut ke kas negara dengan menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP). Jika ternyata selisihnya negatif, maka terjadi lebih bayar. PKP bisa memperhitungkan kelebihan bayar ini dengan perhitungan bulan berikutnya. Proses ini disebut kompensasi. Bisa juga PKP meminta kelebihan bayar tersebut. Proses ini disebut restitusi.
Jurnal Akuntansi PPN Keluaran
Bagaimanakah jurnal akuntasi pada saat pemungutan PPN oleh PKP? Nah, yang harus diingat adalah bahwa ketika PKP melakukan pemungutan PPN, pajak keluaran yang dipungut pada hakikatnya adalah milik negara sehingga pajak keluaran merupakan hutang bagi PKP. Misal, tanggal 20 Oktober 2008, PT ABC (PKP) menjual barang dagangannya dengan harga Rp100.000.000,-. Pajak keluaran yang dipungut adalah Rp10.000.000,-. Jurnal akuntansi pada saat penjualan ini adalah sebagai berikut :
Kas 110.000.000 (D)
Penjualan 100.000.000 (K)
Pajak Keluaran 10.000.000 (K)
Perhatikan bahwa, kas yang diterima adalah Rp110.000.000,- yaitu harga jual dan PPN yang dipungut. Perkiraan Penjualan kredit sebesar Rp100.000.000,- dan hutang pajak keluaran Rp10.000.000,-. Jika penjualan kredit, maka perkiraan kas diganti dengan piutang dagang.
Jurnal Akuntansi PPN Masukan
Kebalikan dari PPN keluaran, PPN masukan pada hakikatnya adalah piutang karena PPN yang dibayar dapat diklaim ke negara. Nah, dari sudut pandang ini kita bisa tahu nantinya bahwa akun Pajak Masukan ada di bagian kredit dalam jurnal akuntansinya. Contoh, pada tanggal 25 Oktober 2008 PT ABC (PKP) membeli barang untuk persediaan barang daganganya dari PT DEF (PKP). Harga belinya adalah Rp70.000.000,- dan PPN masukan yang dibayar adalah Rp7.000.000,-. Jurnal akuntansinya adalah :
Pembelian 70.000.000 (D)
Pajak Masukan 7.000.000 (D)
Kas 77.000.000 (K)
Perhatikan bahwa kas yang dikeluarkan adalah Rp77.000.000,- yang terdiri dari harga beli Rp70.000.000,- dan PPN masukan Rp7.000.000,-. Jika pembelian dilakukan secara kredit, akun kas diganti dengan hutang dagang.
Jurnal Akuntansi Pembayaran PPN
Seluruh pajak keluaran dan pajak masukan selama sebulan diperhitungkan dalam SPT Masa PPN. Jika PK lebih besar dari PM maka PKP masih harus membayar selisihnya ke kas negara. Berdasarkan contoh PT ABC di atas, dengan asumsi tidak ada transaksi lain, maka jurnal perhitungannya adalah sebagai berikut :
Pajak Keluaran 10.000.000 (D)
Pajak Masukan 7.000.000 (K)
Kas 3.000.000 (K)
Perhatikan bahwa dengan membalikkan perkiraan Pajak Keluaran dan Pajak Masukan, maka hutang piutang PPN ini seolah-olah sudah dilunasi. Selisih pajak keluaran di atas pajak masukan Rp3.000.000,- merupakan kewajiban PKP untuk melunasinya.
Nah, sekarang bagaimana jika dalam satu bulan pajak masukan lebih besar dari pajak keluaran? Silahkan dipikirkan.Dudi

Deductibe Expenses

Biaya Pengobatan
- Pemberian kenikmatan kepada pegawai berupa biaya pengobatan pegawai yang dibayar langsung ke rumah sakit, dokter atau apotik, tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto (non-deductible) dan bukan objek PPh Pasal 21 (non-taxable).
- Apabila biaya pengobatan tersebut dibayarkan terlebih dahulu oleh pegawai yang bersangkutan, maka atas penggantian pengobatan, pemberian uang pengobatan atau pemberian tunjangan pengobatan, dapat dikurangkan dari penghasilan bruto pemberi kerja (deductible) dan merupakan objek PPh Pasal 21 (taxable).
Biaya Rekreasi dan Olahraga
- Biaya rekreasi dan olahraga untuk pegawai merupakan pemberian kenikmatan kepada pegawai.
- Atas biaya rekreasi dan olahraga tersebut, bukan biaya bagi perusahaan dan bagi pegawai yang menerima bukan objek PPh Pasal 21.
Rumah Perusahaan yang Ditempati Pegawai
- Atas penyusutan dan biaya pemeliharaan rumah perusahaan yang ditempati pegawai tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto, kecuali pegawai yang bersangkutan diberikan tunjangan perumahan sebesar biaya tersebut.
Biaya Sewa Rumah Untuk Pegawai
- Biaya sewa rumah untuk pegawai tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto perusahaan.
- Namun, apabila perusahaan memberikan tunjangan sewa sebesar biaya sewa rumah tersebut kepada pegawai yang bersangkutan, maka atas biaya sewa rumah boleh dikurangkan dari penghasilan bruto perusahaan dan merupakan objek PPh 21 bagi pegawai yang menerimanya
- Biaya penyusutan dan biaya pemeliharaan rumah perusahaan yang ditempati pegawai yang tidak memperoleh tunjangan perumahan sebesar biaya sewa rumah tersebut, tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto perusahaan.

Biaya Sumber Daya Manusia
Perlakuan pajak atas imbalan yang diberikan kepada karyawan (orang pribadi)
Perusahaan (pemberi penghasilan) Karyawan (penerima penghasilan)
1. Dapat dijadikan biaya (deductible expenses) Objek PPh Pasal 21 (taxable)
2. Tidak dapat dijadikan biaya (non-deductible expenses) Bukan objek PPh Pasal 21 (non-taxable)
3. Dapat dijadikan biaya (deductible expenses) Bukan objek PPh Pasal 21 (non-taxable)
4. Tidak dapat dijadikan biaya (non-deductible expenses) Objek PPh Pasal 21 (taxable)

Rabu, 17 Maret 2010

KAP Terbesar Di Indonesia

Indonesia
In Indonesia, there are four large auditors, all are affiliates of the Big Four:
• KAP Purwantono, Sarwoko, Sandjaja — affiliate of Ernst & Young
• KAP Osman Bing Satrio — Deloitte Touche Tohmatsu (DTT)[8]
• KAP Sidharta, Sidharta, Widjaja — affiliate of KPMG
• KAP Haryanto Sahari — affiliate of PwC

Minggu, 14 Maret 2010

Sungai Di Dalam Laut


jika anda seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote Angelita, Meksiko. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat sebuah "sungai" di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan.

FENOMENA sungai di bawah air laut menggetarkan dunia. Siapa yang bisa percaya bahwa di dalam lautan air asin, ada sungai yang berisikan air tawar. Sungguh bukan sesuatu yang masuk akal. Tetapi konon, peristiwa itu rupanya sudah terekam di dalam Al-quran, pegangan hidup kaum Muslimin. Ada dua buah surat dari 114 surat di dalam Al-quran yang menyinggung tentang fenomena menggemparkan tersebut.

“Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53)


“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)


Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton acara televisi petualangan pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.

Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.


Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawaban yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.

Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan ( surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez . Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.. .”Artinya: “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.


Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” ertinya “Keluar dari keduanya mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak

ditemukan mutiara.


Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam

akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar.(berbagai sumber)

from :post metro

Sabtu, 13 Maret 2010

Akuntansi

A. Definisi Akuntansi
Menurut American Institute of Certified of Public Accountants (AICPA), Akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokan, pengikthisaran menurut cara yang berarti dan dinyatakan dengan nilai mata uang, semua transaksi serta kejadian yang sedikitnya bersifat finansial dan dari catatan itu dapat ditafsirkan hasilnya.
Menurut American Accounting Association, akuntansi adalah proses mengidentifikasi / mengenali, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi yang memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.

B. Persamaan Dasar akuntansi




Atau



C. Penggolongan Akun
Akun disebut juga perkiraan atau rekening adalah suau daftar untuk mengelompokan transaksi – transaksi yang sejenis.
Akun digolongkan menjadi 2 :
1. Akun Riil atau Akun Permanen yaitu akun yang saldo – saldonya pada tahun periode akuntansi dipindahkan ke dalam laporan neraca (disebut juga akun neraca) contoh : kas, hutang dagang, modal pribadi dll
2. Akun Nominal atau Akun Sementara yaitu akun yang saldo – saldonya pada tahun periode akuntansi dipindahkan kedalam laporan Laba/Rugi. contoh : semua jenis akun pendapatan dan biaya.


a. Aktiva
Aktiva adalah kekayaan perusahaan yang berupa harta berwujud dan harta tak berwujud yang memiliki nilai uang dan akan mendatangkan manfaat pada masa yang akan datang.
1) Aktiva Lancar (Current Assets)
Aktiva lancar adalah harta atau kekayaan yang dimiliki persusahaan yang dapat dicairkan (dijadikan uang) dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun. Seperti :
a) Kas di tangan kas kecil (cash on hand)
b) Kas di bank (cash on bank)
c) Surat – surat berharga (marketable)
d) Deposito jangka pendek (short term deposit)
e) Wesel tagih atau piutang wesel
f) Piutang Usaha (account receivable)
g) Persediaan (inventory)
h) Pembayaran biaya dimuka dll.
2) Aktiva Tetap (Fixed Assets)
a) Aktiva tetap berwujud (tangible fixed assets) adalah aktiva yang mempunyai bentuk dan dapat diraba oleh indra manusia yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun. Seperti :
 Gedung
 Tanah
 Peralatan
 Mesin
 Kendaraan
b) Aktiva Tetap tidak berwujud (intangible Fixed Assets) adalah aktiva yang tidak mempunyai bentuk dan tidak dapat diraba oleh alat indra manusia dan mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun.
 Hak Paten yaitu hak yang diberikan oleh pemerintah kepada perorangan /badan usaha dalam hal menggunakan penemuan baru.
 Hak cipta yaitu hak yang diberikan oleh pemerintah kepada perorangan atau badan usaha untuk memperbanyak atau menjual barang – barang karya seni / tulisan.
 Merek dagang yaitu hak yang diberikan pemerintah kepada badan usaha untuk menggunakan nama, cap atau lambing bagi usahanya.
 Goodwill yaitu nilai lebih yang dimiliki perusahaan yang timbul karena adanya keistimewaan-keistimewaan tertentu.
 Franchise, yaitu hak istimewa yang diperoleh perusahaan / perseorangan dari pihak lain untuk mengkomersilkan produk, teknik atau formula tertentu.

b. Kewajiban yang terdiri dari kewajiban jangka panjang dan kewajiban jangka pendek.
Kewajiban adalah utang perusahaan dimasa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan arus keluar sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
Adapun penggolongan kewajiban :
 Hutang jangka pendek, hutang lancar (Current liabilities) yaitu kewajiban yang hasus segera dilunasi dalam waktu tidak lebih dari 1 tahun. Contohnya : Hutang dagang, hutang wesel, hutang deviden dll
 Hutang jangka panjang (long term liabilities) yaitu hutang perusahaan yang akan dilunasi dalam kurun waktu lebih dari 1 tahun. Seperti : Hutang hipotek, hutang obligasi, hutang bank dll.

c. Ekuitas
Ekuitas adalah kekayaan pemilik yang ditanamkan dalam perusahaan, yang besarnya merupakan selisih antara aktiva denagn kewajiban (E = A – K)
Macam-macam ekuitas :
 Ekuitas sendiri disebut juga modal
 Ekuitas saham
 Laba tak dibagi
 Ekuitas sumbangan
 Ekuitas penilaian kembali

d. Pendapatan
Pendapatan adalah penerimaan yang timbul dari aktivitas perusahaan.
Pendapatan juga digolongkan menjadi 2:
 Pendapatan usaha yaitu penghasilan yang diperoleh dari kegiatan pokok usaha
 Pendapatan diluar usaha yaitu penghasilan yang diperoleh dari kegiatan diluar usaha.

e. Beban
Beban adalah sejumlah pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan usaha.
Penggolongan beban :
• Beban usaha adalah pengorbanan yang dkeluarkan langsung atas aktivitas usaha. Contohnya : beban gaji, beban sewa, beban listrik air dan telepon dll.
• Beban di luar usaha yaitu pengorbanan yang dikeluarkan dari aktivitas di luar usaha. Seperti : beben bunga dan penyusutan.

D. Penomoran Akun
No kode akun Kelompok Akun
1 Aktiva
2 Kewajiban
3 Modal / Ekuitas
4 Pendapatan
5 Beban

Kamis, 04 Maret 2010

Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan Misi PT KAI

Perubahan besar yang ditandai oleh revolusi teknologi informasi, dengana adanya kemudahan komunikasi, informasi, dan transportasi menyebabkan pelanggan semakin banyk pilihan dan sangat sulit dipuaskan.

Maka dari itu PT KAI mempunyai visi sebagai penyedia jasa Kereta Api yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders. Sedngkan misi dari PT KAI adalah menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan.


visi dan misi PT Telkom
Visi

To become a leading InfoCom player in the region

Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.

Misi

Telkom mempunyai misi memberikan layanan " One Stop InfoCom Services with Excellent Quality and Competitive Price and To Be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation " dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif.

Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.

visi dan misi MCD

Visi Perusahaan
Visi dari McDonald's baik McDonald's Internasional maupun McDonald's Indonesia adalah to be the world’s best quick service restaurant experience (Menjadi restoran cepat saji yang paling berpengalaman , paling cepat melayani dan terbaik di seluruh dunia). McDonald's menjadi terbaik dalam artian :
a. Untuk McDonald's
Menjadi terbaik berarti menjadikan “The Golden Arches” dipercaya dan dihargai di seluruh dunia.
b. Untuk Pelanggan
Menjadi terbaik berarti melayani pelanggan sesuai dengan QSC&V dan pelanggan dapat menikmati produk McDonald's yang memiliki keunikan tersendiri pada setiap kunjungan mereka di seluruh McDonald's dan McDonald's dapat membuat pelanggan tersenyum.
c. Untuk Komunitas Di Sekitar McDonald's
Menjadi terbaik berarti membuat mereka bangga atas keberadaan McDonald's di lingkungan mereka karena McDonald's merupakan perusahaan yang memiliki tingkat
sosial dan tanggung jawab yang tinggi. Dunia menjadi tempat yang lebih baik karena keberadaan McDonald's.
d. Untuk Pemilik
Menjadi terbaik berarti memberikan peluang untuk mencapai kesuksesan dan mengembangkan modal sebagai pemilik dari bisnis ini dan menjadi rekan kerja yang memiliki kolaborasi kerjasama yang baik.
e. Untuk Karyawan
Menjadi terbaik berarti memberikan peluang, kompensasi kerja yang baik, pengembangan dan pelatihan kerja, dan pekerjaan yang berarti bagi seluruh karyawan.
f. Untuk Suppliers
Menjadi terbaik berarti investasi mereka akan berkembang menjadi bisnis yang profitable bersama McDonald's dan akan menjadi patner terbaik dalam bisnis ini.
g. Untuk Pemegang Saham
Menjadi terbaik berarti berkembang dengan keuntungan yang paling baik dan paling besar pada industri ini.
h. Untuk Alliance Partners
Menjadi terbaik berarti bahwa McDonald's bekerja sama dengan organisasi yang bagus dan dikenal di dunia, seperti Coca Cola, Disney dan The Olympics dalam rangka menjalin kerjasama, memperluas kerjasama, dan mempertahankan kepemimpinan McDonald's.
2. Misi Perusahaan
Misi dari McDonald's baik McDonald's Internasional maupun McDonald's Indonesia adalah “Memahami tentang misi kami dan bagaimana menjadikannya menjadi kenyataan pada restoran McDonald's”.

Rabu, 03 Maret 2010

Depresiasi Aktiva Tetap

Depresiasi (Penyusutan Aktiva Berwujud)
Oleh : Stiady Chilla
Universitas Gunadarma
Depresiasi (Penyusutan)
Depresiasi adalah sebagian dari Harga perolehan suatu aktiva berwujud yang dialokasikan atau diakui sebagai biaya baik setiap tahun atau setiap bulan setiap periode akuntansi
Menurut Psak No. 17 depresiasi adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi yang akan dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Alasan kenapa aktiva tetap disusutkan :
Digunakan lebih dari 1 periode akuntansi
Memiliki masa manfaat yang terbatas
Dimiliki oleh suatu perusahaan dengan tujuan untuk memproduksi barang atau jasa, memasok barang atau jasa, disewakan, atau untuk administrasi kantor.
Faktor – factor yang mempengaruhi biaya depresiasi :
Harga perolehan (HP)
Adalah uang yang dikeluarkan atau hutang yang timbul dan semua biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh suatu aktiva.
Nilai residu (sisa)
Adalah nilai suatu aktiva jika aktiva tersebut habis masa manfaatnya, ditukar dengan aktiva lain, atau dijual. Nilai ini merupakan estimasi.

Taksiran umur ekonomis
Adalah umur kegunaan (masa manfaat) dari suatu aktiva. Nilai ini merupakan taksiran berdasarkan cara-cara pemeliharaan dan kebijakan yang dianut oleh perusahaan
Metode perhitungan depresiasi :
Metode garis lurus (straight line method)
Metode jam jasa (service hours method)
Metode hasil produksi (productive output method)
Metode beban berkurang (reducing charge method)
Metode jumlah angka tahun (sum of years digits method)
Metode saldo menurun (declining balance method)
Metode saldo menurun ganda (double declining balance method)
Metode tarif menurun (declining rate on cost method)
Tetapi secara umum biasanya perusahaan menggunakan salah 1 dari banyak metode yang ada, biasanya yang digunakan adalah metode garis lurus dan metode saldo menurun karena dalam perpajakan, pajak penghasilan pasal 11, metode yang boleh dalam pelaporan pajak adalah metode garis lurus dan saldo menurun. (untik lebih jelasnya lihat peraturan atau UU pajak penghasilan pasal 11 dan penggolongan jenis – jenis harta dalam Kep. Men. Keu. No. 138/KMK.03/2002)
Metode garis lurus (straight line method)
Dalam metode ini besarnya biaya penyusutan setiap periode jumlahnya sama.
Contoh : Kendaraan dengan harga perolehan $50,000, taksiran nilai sisa $5,000 dan umur ekonomisnya ditaksir selama 4 tahun. Depresiasi tiap tahun sebesar :
HP – NR $50,000 - $5,000
Depresiasi = --------------- = ------------------------ = $11,250
UE 4

Jika dibuat dalam bentuk table adalah seperti dibawah ini :
Akhir tahun ke Biaya depresiasi (D) Akumulasi depresiasi (K) Total akumulasi depresiasi Nilai buku aktiva
$50,000
1 $11,250 $11,250 $11,250 $38,750
2 $11,250 $11,250 $22,500 $27,500
3 $11,250 $11,250 $33,750 $16,250
4 $11,250 $11,250 $45,000 $5,000
$45,000 $45,000

Metode jam jasa (servie hours method)
Metode ini biasanya digunakan untuk mesin produksi dan kendaraan. Dengan asumsi bahwa aktiva tersebut akan cepat rusak bila digunakan dengan waktu penuh. Cara menghitung depresiasi dengan metode ini kita terlebih dahulu harus menghitung tariff depresiasi per-jam mesin lalu tariff tersebut dikalikan dengan jam mesin.
Contoh : mesin dengan harga perolehan $6,000, nilai sisa $400 dengan asumsi mesin tersebut dapat digunakan selama 10,000jam depresiasi per-jam dapat dihitung dengan cara :
HP – NR $6,000 - $400
Tarif Depresiasi = --------------- = ------------------------ = $0.56/jam
n 10,000

Apabila pada tahun pertama mesin dipakai selama 2,000 jam maka biaya depresiasinya adalah = 2,000 x $ 0.56 = $1,120
Apabila dibuat dalam bentuk tabel :
Tahun Jam kerja mesin Biaya depresiasi (D) Akumulasi depresiasi (K) Total akumulasi depresiasi Nilai buku mesin
$6,000
1 2,000 $1,120 $1,120 $1,120 $4,880
2 3,000 $1,680 $1,680 $2,800 $3,200
3 3,000 $1,680 $1,680 $4,480 $1,520
4 2,000 $1,120 $1,120 $5,600 $400
$5,600 $5,600

Metode hasil produksi (productive output method)
Sama halnya dalam metode jam jasa, metode ini menggunakan hasil produksi dalam 1 periode akuntansi sebagai dasar penentuan biaya depresiasi.
Contoh : mesin dengan harga perolehan sebasar $100,000 taksiran nilai sisa $20,000 mesin ini ditaksir dapat menghasilkan 80,000 unit produk
HP – NR $100,000 - $20,000
Tarif Depresiasi = ------------ = ------------------------ = $1/unit
n 80,000
Jika pada yahun pertama mesin dapat menghasilkan sebanyak 20,000 unit maka besarnya biaya penyusutan tahun pertama adalah sebesar 20,000 unit x $1 = $20,000
Jika dibuat dalam bentuk table :
Tahun Hasil produksi (unit) Depresiasi (D) Akumulasi depresiasi (K) Total akumulasi depresiasi Nilai buku aktiva
$100,000
1 20,000 $20,000 $20,000 $20,000 $80,000
2 30,000 $30,000 $30,000 $50,000 $50,000
3 30,000 $30,000 $30,000 $80,000 $20,000
$80,000 $80,000

Metode beban berkurang (Reducing charge methods)
Dalam metode ini besarnya biaya penyusutan pada tahun pertama jumlahnya lebih besar disbanding tahun” berikutnya.
Ada 4 cara dalam menghitung biaya depresiasi dengan metode ini antara lain :
Metode jumlah angka tahun (sum of years digits method)
Didalam metode ini biaya depresiasi dihitung dengan cara mengalikan bagian pengurang (reducing) yang setiap tahunnya selalu menurun dengan harga perolehan dikurangi nilai residu.
Bagian pengurang dalam metode ini :
Pembilang =bobot (weight) untuk tahun yang bersangkutan
Penyebut = jumlah angka tahun selama umur ekonomis aktiva
Contoh : mesin dengan harga perolehan $3,000 ditaksir umur ekonomisnya 3 tahun, nilai residu $500.
Tahun Bobot (weight) Bagian pengurang
1 3 3/6
2 2 2/6
3 1 1/6
6 6/6
Maka depresiasi setiap periodenya adalah sbb:
Tahun Depresiasi (D) Akumulasi depresiasi (K) Total akumulasi depresiasi (K) Nilai buku aktiva
0 $3,000
1 3/6 x $2,500 = $1,250 $1,250 $1,250 $1,750
2 2/6 x $2,500 = $833 $833 $2,083 $917
3 1/6 x $2,500 = $417 $417 $2,500 $500

Jika aktiva mempunyai masa manfaat yang panjang maka bias digunakan rumus :
(n + 1)
JAT (jumlah angka tahun) = n (--------------------)
2

Metode saldo menurun (declining balance method)
Dalam cara ini beban penyusutan periodic dihitung dengan cara mengalikan tariff yang tetap dengan nilai buku aktiva. Tarif penyusutan dapat dicari menggunakan rumus :
T=1- √(n&█(Nilai Sisa@------@Harga Perolehan))
contoh : mesin dengan harga perolehan $100,000 residu $10,000 ditaksir umur ekonomisnya 3 tahun. Hitung penyusutan dengan metode saldo menurun!!!
T=1- ∛(█($10,000@------@$100,000))=0.536 atau 53,6 %
Langkah selanjutnya adalah dengan cara mengalikan nilai buku aktiva dengan tariff penyusutan.
Tahun Depresiasi (D) Akumulasi depresiasi (K Total akumulasi depresiasi (K) Nilai buku aktiva
0 $100,000
1 5.36% x $100,000 = $53,600 $53,600 $53,600 $46,400
2 5.36% x $46,400 = $24,870 $24,870 $78,470 $21,530
3 5.36% x $21,530= $11,530 $11,530 $90,000 $10,000

Metode saldo menurun ganda (double declining balance method)
Dengan menggunakan metode ini biaya depresiasi tiap periodenya selalu menurun. Dasar yang digunkan adalah persentasi depresiasi dengan cara garis lurus, peresentasi ini dikalikan 2 dan setiap periode dikalikan dengan nilai buku aktiva tersebut.
Contoh : mesin dengan harga perolehan sebesar $600,000 taksiran nilai sisa adalah sebesar $40,000 dan mempunyai umur ekonomis selama 4 tahun
Depresiasi dihitung tiap tahun sebesar :
HP – NR $600,000 - $40,000
Depresiasi = --------------- = ------------------------ = $140,000
UE 4
Kemudian mencari besarnya total penyusutan selama umur ekonomis yakni dengan cara mengkalikan biaya depresiasi tiap periode dengan taksiran umur ekonomis aktiva yaitu $140,000 X 4 tahun = $560,000
Langkah selanjutnya adalah mencari tariff depresiasi dengan cara :
Biaya depresiasi/periode $140,000
-------------------------------------- = --------------- = 25%
Total biaya depresiasi selama UE $560,000
Langkah terakhir adalah mengalikan tariff tersebut 2x sehingga tarifnya menjadi 25% x 2 = 50%

Jika dibuat table :
Tahun Depresiasi (D) Akumulasi depresiasi (K) Total akumulasi depresiasi Nilai buku aktiva
$600,000
1 50% x $600,000 = $300,000 $300,000 $300,000 $300,000
2 50% x $300,000 = $150,000 $150,000 $150,000 $150,000
3 50% x $150,000 = $75,000 $75,000 $75,000 $75,000
4 50% x $75,000 = $37,500 $37,500 $37,500 $37,500






Daftar Pustaka
Baridwan, Zaki. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. 1994
Kieso, Donald E. dan Jerry J. Weygandt. Intermediate Accounting 8th Edition. New York: John Willey & Sons, 1995

Selasa, 02 Maret 2010

Nabi Musa AS diperintahkan berdakwah kepada Fir'aun

Raja Fir'aun yang telah berkuasa di Mesir telah lama menjalankan pemerintahan yang zalim, kejam dan ganas. Rakyatnya yang terdiri dari bangsa Egypt yang merupakan penduduk peribumi dan bangsa Isra'il yang merupakan golongan pendatang, hidup dalam suasana penindasan, tidak merasa aman bagi nyawa dan harta bendanya.
Tindakan sewenang-wenang dan pihak penguasa pemerintahan terutamanya ditujukan kepada Bani Isra'il yang tidak diberinya kesempatan hidup tenang dan tenteram. Mereka dikenakan kerja paksa dan diharuskan membayar berbagai pungutan yang tidak dikenakan terhadap penduduk bangsa Egypt, bangsa Fir'aun sendiri.

Selain kezaliman, kekejaman, penindasan dan pemerasan yang ditimpakan oleh Fir'aun atas rakyatnya, terutama kaum Bani Isra'il. ia menyatakan dirinya sebagai tuhan yang harus disembah dan dipuja. Dan dengan demikian ia makin jauh membawa rakyatnya ke jalan yang sesat tanpa pendoman tauhid dan iman, sehingga makin dalamlah mereka terjerumus ke lembah kemaksiatan dan kerusakan moral dan akhlak.
Maka dalam kesempatan bercakap-cakap langsung di bukit Thur Sina itu diperintahkanlah Musa oleh Allah untuk pergi ke Fir'aun sebagai Rasul-Nya, mengajakkan beriman kepada Allah, menyedarkan dirinya bahwa ia adalah makhluk Allah sebagaimana lain-lain rakyatnya, yang tidak sepatutnya menuntut orang menyembahnya sebagi tuhan dan bahawa Tuhan yang wajib disembah olehnya dan oleh semua manusia adalah Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan alam semesta ini.

Nabi Musa dalam perjalanannya menuju kota Mesir setelah meninggalkan Madyan, selalu dibayang oleh ketakutan kalau-kalua peristiwa pembunuhan yang telah dilakukan sepuluh tahun yang lalu itu, belum terlupakan dan masih belum hilang dari ingatan para pembesar kerajaan Fir'aun. Ia tidak mengabaikan kemungkinan bahwa mrk akan melakukan pembalasan terhadap perbuatan yang ia tidak sengaja itu dengan hukuman pembunuhan atas dirinya bila ia sudah berada di tengah-tengah mereka. Ia hanya terdorong rasa rindunya yang sangat kepada tanah tumpah darahnya dengan memberanikan diri kembali ke Mesir tanpa memperdulikan akibat yang mungkin akan dihadapi.

Jika pada waktu bertolak dari Madyan dan selama perjalannya ke Thur Sina. Nabi Musa dibayangi dengan rasa takut akan pembalasan Fir'aun, Maka dengan perintah Allah yang berfirman maksudnya :~
"Pergilah engkau ke Fir'aun, sesungguhnya ia telah melampaui batas, segala bayangan itu dilempar jauh-jauh dari fikirannya dan bertekad akan melaksanakan perintah Allah menghadapi Fir'aun apa pun akan terjadi pada dirinya. Hanya untuk menenterankan hatinya berucaplah Musa kepada Allah: "Aku telah membunuh seorang drp mereka , maka aku khuatir mereka akan membalas membunuhku, berikanlah seorang pembantu dari keluargaku sendiri, iaitu saudaraku Harun untuk menyertaiku dalam melakukan tugasku meneguhkan hatiku dan menguatkan tekadku menghadapi orang-orang kafir itu apalagi Harun saudaraku itu lebih petah {lancar} lidahnya dan lebih cekap daripada diriku untuk berdebat dan bermujadalah."

Allah berkenan mengabulkan permohonan Musa, maka digerakkanlah hati Harun yang ketika itu masih berada di Mesir untuk pergi menemui Musa mendampinginya dan bersama-sama pergilah mereka ke istana Fir'aun dengan diiringi firman Allah: "Janganlah kamu berdua takut dan khuatir akan diseksa oleh Fir'aun. Aku menyertai kamu berdua dan Aku mendengar serta melihat dan mengetaui apa yang akan terjadi antara kamu dan Fir'aun. Berdakwahlah kamu kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut sedarkanlah ia dengan kesesatannya dan ajaklah ia beriman dan bertauhid, meninggalkan kezalimannya dan kecongkakannya kalau-kalau dengan sikap yang lemah lembut daripada kamu berdua ia akan ingat pada kesesatan dirinya dan takut akan akibat kesombongan dan kebonmgkakannya."

Bacalah tentang isi cerita di atas di dalam ayat 33 sehingga ayat 35 surah "Al-Qashash" dan ayat 42 sehingga ayat 47 surah "Thaha" sebagai berikut :~

"33.~ Musa berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah membunuh seseorang manusia dari golongan mereka, maka aku takut mereka akan membunuhku, 34.~ dan saudaraku Harun dia lebih petah lidahnya drpku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantu untuk membenarkan {perkataan} ku sesungguhnya aku khuatir mereka akan mendustakan aku." 35.~ Allah berfirman: "Kami akan membantumu dengan saudaramu dan Kami berikan kepadamu kekuasaan yang besar, maka mereka tidak dapat mencapaimu {berangkat kami berdua} dengan membawa mukjizat Kami, kamu berdua dan orang yang mengikuti kamulah yang akan menang." { Al-Qashash : 33 ~ 35 }

"42.~ Pergilah kamu berserta saudara kamu dengan membawa ayat-ayat-Ku dan janganlah kamu berdua lalai dalam memngingat-Ku. 43.~ Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melewati batas. 44.~ maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia akan ingat atau takut" 45.~ Berkatalah mereka berdua: "Ya Tuhan kami sesungguhnya kami khuatir bahwa ia segera menyeksa kami atau akan bertambah melewati batas 46.~ allah berfirman: "Janganlah kamu berdua khuatir, sesungguhnya Aku berserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat". 47.~ Maka datanglah kamu berdua kepadanya {Fir'aun} dan katakanlah: "Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Isra'il bersama kami dan janganlah kamu menyeksa mereka. Sesungguhnya kami telah datang kepadamu dengan membawa bukti {atas kerasulan kami} dari Tuhanmu. Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk." { Thaha : 42 ~ 47 }