Kamis, 14 Januari 2010

Tolak Ukur Kinerja Perusahaan

stiady chilla

Pengukuran kinerja perusahaan dapat digolongkan menjadi lima kategori dasar, yaitu:

a. Pengukuran pendapatan residual

Pengukuran ini dinyatakan dalam istilah moneter dan memasukkan efek dari semua biaya-biaya modal, baik utang dan ekuitas. Selain itu, penelitian ini tidak menggabungkan pendapat pasar mengenai kesempatan pertumbuhan mendatang. Contoh dari pengukuran pendapatan residual adalah nilai tambah ekonomis / economic value added, dan nilai tambah kas (CVA).

b. Komponen pendapatan residual

Merupakan elemen-elemen dari pendapatan residual, tetapi khususnya tidak memasukkan biaya modal. Contoh : EBIT, EBITDA, NOPAT dan RONA.

c. Pengukuran berdasarkan pasar

Pengukuran ini diperoleh dari pasar modal, yaitu dengan cara menggabungkan pendapat pasar mengenai kesempatan pertumbuhan mendatang. Contoh : total shareholder return (TSR), nilai tambah pasar / market value added (MVA), pengembalian kelebihan (excess return), dan nilai tambah mendatang / future growth value (FGV).

d. Pengukuran arus kas

Pengukuran ini terdiri dari cash flow from operation (CFO), arus kas bebas dan arus kas pengembalian atas investasi (CFROI).

e. Pengukuran pendapatan tradisional

Merupakan tolak ukur yang bersumber dari laporan keuangan normal. Contoh: pendapatan bersih, pendapatan per saham / earning per share (EPS), Return on Investment (ROI).

0 comments:

Posting Komentar