Sabtu, 10 Oktober 2009

Stochastic Oscillator

Stochastic Oscillator
Metode stochastics atau stochastic oscillator diperkenalkan oleh George Lane (President of Investment Educators, Inc, Watseka, IL) berdasarkan pada observasi bahwa jika harga mengalami kenaikan maka harga penutupan akan cenderung berada pada batas atas dari range (kisaran) harga. Demikian juga sebaliknya pada saat downtrend, maka harga akan ditutup dekat dengan batas bawah dari kisaran harga.
Dalam stochastic terdapat dua garis, yatu %K dan garis %D. Kedua garis tersebut akan bergerak dalam skala 0-100. Garis %K merupakan garis yang lebih cepat sedangkan garis %D merupakan trend utamanya. Untuk mempermudah interpretasi indikator ini, umumnya garis %K digambarkan dengan garis solid, sedangkan %D digambarkan dengan garis titik-titik.
Selain sinyal beli dan sinyal jual terdapat beberapa informasi yang bisa diperoleh dari grafik stochastic oscillator antara lain :
1. Divergence
Divergance adalah perbedaan antara harga saham dengan stochastic dalam stochastic divergence sangat jarang terjadi.
2. Crossovers
Crossovers adalah perpotongan antara kedua garis stochastic yaitu perpotongan garis %K dan %D yang sering disebut sinyal beli atau sinyal jual. Umumnya garis %K memotong garis %D sebelum garis %D berubah arah. Crossovers seperti ini merupakan normal crossovers. Tetapi menurut George Lane sinyal stochastic yang paling kuat akan muncul pada saat garis %K memotong garis %D setelah garis %D berubah arah. Dengan demikian garis %K akan memotong garis %D dari sebelah kanan (right hand crossovers).
3. The hinge
The hinge adalah adanya perlambatan dalam kedua garis stochastic yang merupakan indikasi adanya pembalikan arah (reversal) pada pola perdagangan berikutnya.
4. Warning
Warning muncul pada saat garis %K mengalami kenaikan dan tiba-tiba turun dengan tajam. Jika pristiwa ini terjadi dalam grafik stochastic bisa diramalkan akan terjadi pembalikan arah (reversal) dalam satu atau dua hari.
5. %K reaching an extreme
Pada saat kondisi garis %K mencapai level ekstrim, baik 0 maupun 100 atau mendekatinya (umumnya sekitar 20%) akan terjadi pembalikan arah (reversal).
6. Failure
Pada saat market dibawah, failure terjadi jika garis %K memotong garis %D keatas dan berbalik arah kebawah selama beberapa hari tetapi tetap diatas garis %D. Hal ini merupakan suatu tes, jika berhasil maka trend baru itu akan terus berlanjut.

Sulistiawan, Dedhy dan Liliana. 2007. Analisis Teknikal Modern Pada Perdagangan Sekuritas. Yogyakarta : Penerbit Andi.

0 comments:

Posting Komentar